Suatu
ekoton adalah suatu zona (daerah) peralihan (transisi) atau
pertemuan antara dua komunitas yang berbeda dan menunjukkan sifat
yang khas. Daerah transisi antara komunitas rumput dan hutan atau daerah
peralihan antara dua komunitas besar seperti komunitas akuatik dan komunitas
terestrial merupakan contoh ekoton.
Jadi
ekoton merupakan pagar komunitas (batas komunitas). Seperti diketahui biasanya
berubah secara perlahan-lahan atau secara gradient. Komunitas dapat berubah
secara tiba-tiba sebagai akibat lingkungan yang tiba-tiba terputus atau karena
interaksi tanaman terutama kompetisi. Pada keadaan yang pertama (tiba-tiba
terputus) ekoton merupakan daerah peralihan yang merupakan campuran dari dua
tipe komunitas yang bersebelahan. Pada keadaan yang kedua (kompetisi) ekoton
dapat dikenal jelas. Komunitas ekoton umumnya mempunyai banyak organisme dari
dua komunitas yang saling bertautan dan yang memperlihatkan ciri-ciri yang khas
dan batas yang jelas antara ekoton dan tetangganya (disampingnya) dengan
demikian ekoton berisikan spesies yang lebih banyak dan kepadatan populasi yang
sering lebih daripada komunitas disampingnya.
Kecenderungan
meningkatnya variasi dan kepadatan pada komunitas peralihan dikenal sebagai
efek pinggir/tepi (edge effect). Organisme yang paling banyak atau
paling lama dalam zone peralihan disebut jenis pinggir (edge spesies).
Ekoton
ditempati oleh spesies-spesies yang distintive (berbeda)/unik dengan ekosstem
disekitarnya. Contoh : areal rawa sering terbentuk diantara permukaan air
terbuka didanau dan lahan kering.
Contoh
ecotone alami yang sering dijumpai yaitu daerah pantai. Daerah ini
merupakantransisi atau pertemuan antara komunitas yang berada pada daerah
teresterial dan komunitas pada daerah lautan (akustik). Contoh ecotone buatan
yang sering dijumpai yaitu hutan mangrove buatan. Habitat mangrove ini
kebanyakan ditemukan pada pertemuan antara sungai dan air laut, oleh karena itu
terjadi pertemuan antara komunitas penghuni air sungai dan komunitas penghuni
air laut.
Ada
beberapa hal yang membedakan dari sebuah ecotone . Pertama, sebuah ecotone
dapat memiliki transisi vegetasi tajam, dengan garis tegas antara dua komunitas.
Misalnya, perubahan warna rumput atau tanaman hidup dapat mengindikasikan ecotone.
Kedua, perubahan dalam fisiognomi (penampilan fisik dari spesies tanaman) dapat
menjadi indikator kunci. Para ilmuwan melihat variasi warna dan perubahan
tinggi tanaman. Ketiga, perubahan spesies dapat menandakan ecotone. Akan ada
organisme tertentu pada satu sisi dari sebuah ecotone atau yang lain.
Fig.1 & 2 show simple ecotones with
equal and homogeneous surfaces in both cases. Fig.3 shows an inclusion of
each medium in the other, creating multiple ecotones, which are shown in a
more complex form in figure 4. Fig. 5 & 6 show the edges of forests or
banks treated in such a way as to lengthen the ecotone considerably without
excessively modifying the environment. Fig.7 shows a common
interpenetration of media (such as that found at the edge of a forest).
Fig.8 shows an ecotone that could have been formed by an animal modifying
its environment.
|
Perubahan lingkungan
fisik dapat menghasilkan batas yang tajam, seperti dalam contoh antarmuka
antara kawasan hutan dan membuka lahan). Di tempat lain, area interface yang
lebih bertahap dicampur akan ditemukan, di mana spesies dari masing-masing
komunitas akan ditemukan bersama serta spesies lokal yang unik. Gunung berkisar
sering membuat ecotones tersebut, karena berbagai kondisi iklim yang dialami di
lereng mereka. Mereka juga dapat memberikan batas antara spesies karena sifat
obstruktif medan mereka. Mont Ventoux di Perancis adalah contoh yang baik,
menandai batas antara flora dan fauna dari utara dan selatan Perancis. Sebagian
besar lahan basah ecotones.
Tanaman dalam
kompetisi memperpanjang sendiri di satu sisi ecotone sejauh kemampuan mereka
untuk mempertahankan diri mereka sendiri memungkinkan. Di luar ini pesaing dari
masyarakat yang berdekatan mengambil alih. Akibatnya ecotone mewakili
pergeseran dominasi. Ecotones sangat signifikan untuk hewan mobile, karena
mereka dapat memanfaatkan lebih dari satu set habitat dalam jarak pendek .
Ecotone berisi tidak hanya spesies umum kepada masyarakat di kedua belah pihak,
tetapi juga dapat mencakup sejumlah spesies yang sangat mudah beradaptasi yang
cenderung menjajah wilayah transisi seperti fenomena peningkatan berbagai
tanaman serta hewan di persimpangan masyarakat disebut efek tepi dan pada
dasarnya karena lebih luas lokal dari kondisi lingkungan yang sesuai atau
relung ekologi.
Sebuah ecotone sering dikaitkan dengan
ecocline: "fisik zona transisi" antara dua sistem. The ecotone dan
ecocline konsep kadang-kadang bingung: sebuah ecocline dapat menandakan ecotone
kimia (ex : pH atau salinitas gradien), atau microclimatically(hidrotermal
gradien) antara dua ekosistem. Sebaliknya, sebuah ecocline adalah variasi dari
lingkungan fisikokimia tergantung dari satu atau dua faktor fisiko-kimia kehidupan,
dan dengan demikian ada/tidaknya spesies tertentu. Sebuah ecocline bisa menjadi
termoklin, chemocline(gradien kimia), halocline(salinitas gradien) atau
pycnocline (variasi densitas air yang disebabkan oleh suhu atau salinitas). Sebuah
ecotone menggambarkan variasi prevalensi spesies dan sering tidak sepenuhnya
tergantung pada faktor fisik yang besar yang memisahkan ekosistem dari yang
lain, dengan menghasilkan variabilitas habitat. Sebuah ecotone sering mengganggu
dan sulit untuk diukur.
Nama: Muthia Raidha
NIM: B0A013015
Tugas Terstruktur
Biodas I
hai muthia, boleh minta sumbernya ?
BalasHapusterima kasih
nice
BalasHapusDappus?
BalasHapusDappus?
BalasHapusKak, bagikan sumbernya, dong. Plis.
BalasHapuska blog nya lucu banget
BalasHapus